TRIO MACAN

Trio Macan adalah grup vokal yang terdiri dari Lia Ladysta, Iva Novanda, dan Dian Aditya. Ketiga penyanyi asal dari Jawa Timur ini melejit lewat tembang "SMS". Trio ini juga terkenal akan sensualitas mereka di panggung dengan goyangan yang energik dan baju yang ketat.

DEWI PERSSIK

Siapa tak mengenal Dewi Persik? Penyanyi dangdut yang bernama asli Dewi Murya Agung ini terkenal di jagad permusikan dangdut Indonesia akibat trademark Goyang Gergaji-nya. Penyanyi yang akrab disapa Depe ini lahir di Jember, Jawa Timur pada 18 Desember 1985. Ia merupakan putri dari H. Moch Aidil dan Hj. Sri Muna.

WIDYASWARA SANG PENCIPTA LAGU

Widyaswara (lahir di Surabaya, Jawa Timur, 1970) adalah seorang pencipta lagu, mendapat karuniah dari Allah untuk disampaikan pada umat manusia melalui lagu-lagunya.

RHOMA IRAMA

Pada 1970-an, Rhoma sudah menjadi penyanyi dan musisi ternama setelah jatuh bangun dalam mendirikan band musik, mulai dari band Gayhand tahun 1963. Tak lama kemudian, ia pindah masuk Orkes Chandra Leka, sampai akhirnya membentuk band sendiri bernama Soneta yang sejak 13 Oktober 1973 mulai berkibar. Bersama grup Soneta yang dipimpinnya, Rhoma tercatat pernah memperoleh 11 Golden Record dari kaset-kasetnya.

ANNISA BAHAR, SI GOYANG PATAH-PATAH

Annisa Bahar terkenal sebagai penyanyi dangdut dengan goyang 'patah-patah'. Ia juga terkenal sebagai penyanyi kontroversial atas goyangannya tersebut, hingga beberapa tempat menolak penampilannya. Annisa sendiri adalah istri seorang perwira kepolisian, Dian Esha Fauzan Prasetya, yang menikah pada 17 Juli 2003. Namun sebelumnya Annisa pernah menikah dengan pria bernama Memo Sanjaya.

ZASKIA, SI GOYANG ITIK

Zaskia Shinta atau yang akrab disapa Zaskia, adalah penanyanyi dangdut yang lagi naik daun lewat goyangnya yang sensasional yang dijuluki Goyang Itik. Zaskia si goyang itik muncul lewat single pertamanya yang berjudul " Satu Jam Saja ", yang langsung menghipnotis para pecinta Dangdut Koplo. Zaskia Shinta yang bernama asli Syurkianih ini, lahir di Bekasi pada tanggal 27 April 1990. Nah bagi kamu yang penasaran ingin mengetahui Biodata dari Zaskia Si Goyang Itik.

Wednesday, May 22, 2013

DANGDUT BAKAL JADI WARISAN DUNIA

BANGKAPOS.COM, JAKARTA --Musik dangdut akan diusulkan sebagai warisan budaya dunia asal Indonesia kepada UNESCO, badan PBB yang mengurusi pendidikan, ilmu pengetahuan, dan kebudayaan. Saat ini, komunitas dangdut tengah mengurus persyaratan yang perlu dilengkapi sebelum pemerintah mengusulkannya secara resmi.

Hal ini diungkapkan oleh Wakil Menteri Bidang Kebudayaan pada Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Wiendu Nuryanti, sebelum membuka Seminar Nasional Seni Tayub Nusantara di Ruang Sidang Senat Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo, Jawa Tengah, Sabtu (7/4/2012).

"Komunitas dangdut, seperti raja dangdut Rhoma Irama, Ridho Rhoma, ada juga Ikke Nurjanah, sedang getol-getolnya menyiapkan segala persyaratan untuk mengupayakan agar dangdut Indonesia bisa diakui UNESCO sebagai warisan budaya," kata Wiendu.

Tahun ini, tas noken asal Papua yang diusulkan Indonesia akan dibawa ke sidang tahunan UNESCO pada November mendatang untuk penilaian apakah bisa masuk daftar warisan budaya dunia atau tidak. Tahun lalu, Tari Saman asal Kabupaten Gayo Lues, Aceh, ditetapkan sebagai warisan budaya dunia melalui sidang tahunan UNESCO yang digelar di Bali.

PURAWISATA BAROMETER TEMPAT HIBURAN DANGDUT YOGYAKARTA


Jika warga Yogyakarta asli, pasti mengetahui tempat hiburan bernama Purawisata. Purawisata ini selalu identik dekat dengan musik dangdut, karena selama masa berdirinya tempat ini menjadi satu-satunya barometer tempat hiburan dangdut di Yogyakarta dan Jawa Tengah.

Ironisnya, pada hari Senin (30/4) lalu Purawisata resmi bubar. Hal itu ditandai dengan perayaan konser terakhir yang menghadirkan beberapa artis dan orkes dangdut ternama. Konser tersebut bertepatan dengan ulang tahun Purawisata yang ke-24 tahun. Menurut informasi, lokasi hiburan dangdut kenamaan kota Jogja ini akan diganti oleh hotel bintang tiga dan bintang empat sesuai keinginan pemiliknya.

Menurut AB Prass, seorang pengamat musik senior Yogyakarta, sejak tahun 1989 Purawisata memang telah melahirkan ratusan bibit pedangdut berkualitas. Bukan hanya itu, Purawisata juga kiblat bagi para pemusik dangdut kawasan Yogyakarta dan sekitarnya.

"Purawisata ini jadi barometer musik dangdut Yogyakarta. Dulunya dimulai dari Dwi Haryono, hingga Riris Arista. Beberapa malah sekarang sudah berkiprah di Jakarta, seperti Cici Camelia, Oky Ardila dan penyanyi-penyanyi lainnya," kata AB Prass,

PENYANYI DANGDUT MENGGOYANG POLITISI

Tidak sedikit biduanita dangdut yang tersangkut dalam pusaran skandal pejabat maupun politisi. Wajah rupawan, suara merdu dan goyangan seksi memudahkan mereka dekat dengan siapa saja. Tak cuma kalangan penggemar musik dangdut, tetapi juga politisi dan tokoh terkenal.

Skandal yang melibatkan mereka sangat beragam. Bisa berupa pernikahan siri, perselingkuhan hingga kasus penipuan. Ada pula yang tersangkut skandal video mesum.

Terakhir, mantan penyanyi dangdut Sefti Sanustika masuk ke dalam pusaran skandal yang dilakukan suaminya, Ahmad Fathanah. Setiap hari, sebagai istri itu harus mendengar berita-berita yang mengaitkan beberapa wanita dalam kehidupannya. Rumah yang didiami Sefti, penembang "Tukang Porot" ini pun disita KPK sebagai bukti dugaan pencucian uang Ahmad Fathanah.

Friday, May 3, 2013

EVIE TAMALA

 Evie Tamala (lahir di Tasikmalaya, Jawa Barat, 23 Juni 1969; umur 43 tahun) adalah seorang penyanyi dangdut Indonesia. Penyanyi yang memiliki nama asli Cucu Suryaningsih ini terkenal dengan lagunya "Selamat Malam", "Cinta Ketok Magic" dan "Dokter Cinta".

Bungsu dari 6 bersaudara ini mengawali kariernya di tahun 1980-an sebagai penyanyi panggung dan tergabung dalam sebuah group orkes melayu Sinar Remaja. Pada waktu itu, Evie menggunakan nama panggung Uce Arifina. Kelompok orkesnya tidak hanya manggung di Tasikmalaya, tapi juga sampai Bandung. Sampai suatu hari Muchtar B seorang pencipta lagu dangdut sekaligus produser mendengar suara Evie yang merdu.
Sayangnya hasil rekaman album perdana Evie mengecewakan bahkan kasetnya tidak beredar di pasaran. Dengan semangat yang dimiliki Evie, pada tahun 1988 dia membuat album keduanya dengan lagu Tang Ting Tong Der yang juga hasil ciptaan Muchtar B dan direkam di atas pita MSC Records. Album keduanya belum juga mampu mengangkat nama Evie di belantika musik dangdut tanah air.
Satu tahun kemudian, Evie membuat album ketiganya, "Dokter Cinta". Album ini meledak di pasaran dan mampu mendongkrak nama Evie sejajar dengan penyanyi dangdut lainnya, seperti Elvy Sukaesih, Camelia Malik maupun Rita Sugiarto. Konon kesuksesan tersebut juga karena video klip lagu “Dokter Cinta menyertakan Doyok yang bertingkah jenaka dengan keluwesan tubuhnya. Keberhasilan tersebut disusul oleh kesuksesan album-album berikutnya, antara lain Hari-Hari Cinta (1990), Aduh Sayang (1991), Kandas dan Aku Rindu Padamu. Kesuksesan tersebut membuat Evie menjadi produser untuk penyanyi-penyanyi berbakat sehingga mampu terjual dipasaran.

Wednesday, April 24, 2013

ZASKIA, SI GOYANG ITIK

Zaskia Shinta atau yang akrab disapa Zaskia, adalah penanyanyi dangdut yang lagi naik daun lewat goyangnya yang sensasional yang dijuluki Goyang Itik. Zaskia si goyang itik muncul lewat single pertamanya yang berjudul " Satu Jam Saja ", yang langsung menghipnotis para pecinta Dangdut Koplo. Zaskia Shinta yang bernama asli Syurkianih ini, lahir di Bekasi pada tanggal 27 April 1990. Nah bagi kamu yang penasaran ingin mengetahui Biodata dari Zaskia Si Goyang Itik. Ketertarikannya ke dalam dunia tarik suara, sudah mulai tertanam sejak umur 5 tahun, namun, ia baru mulai bernyanyi professional ketika menduduki kelas 1 SMP. Berawal dari mulai mencoba mengikuti berbagai ajang lomba nyanyi hingga manggung dari satu café ke café lainnya, semakin mengasah kemampuannya bernyanyi. “Saya tidak mempelajari secara khusus teknik bernyanyi semisal kursus atau lainnya, saya bisa nyanyi belajar sendiri, paling belajar ama tante yang kebetulan kerja di sebuah café”, tambah Zaskia saat menjelaskan kemampuan olah vokalnya.
Menjadi salah satu obsesinya yang selama ini di pendam, bergabung bersama Big Indie NAGASWARA, dan kesempatan itu pun akhirnya terbuka dengan dipertemukannya bersama Bpk Rahayu pada akhir Oktober 2011. Single “Satu Jam” yang baru saja dirilisnya ini, adalah sebuah single yang berirama house pop atau yang lebih familiar disebut Funkot. Dimana single ini dikomposisi dengan paduan beat — beat kencang yang di mix efek — efek DJ portable. “Musik adalah bagian dari hidup saya, karena dari kecil saya sangat suka akan musik”, tambahnya lagi tentang kecintaanya di dunia tarik suara.

Tuesday, April 23, 2013

RAJA DANGDUT RHOMA IRAMA

Pada tahun tujuh puluhan, Rhoma sudah menjadi penyanyi dan musisi ternama setelah jatuh bangun dalam mendirikan band musik, mulai dari band Gayhand tahun 1963. Tak lama kemudian, ia pindah masuk Orkes Chandra Leka, sampai akhirnya membentuk band sendiri bernama Soneta yang sejak 13 Oktober 1973 mulai berkibar. Bersama grup Soneta yang dipimpinnya, Rhoma tercatat pernah memperoleh 11 Golden Record dari kaset-kasetnya.
Berdasarkan data penjualan kaset, dan jumlah penonton film- film yang dibintanginya, penggemar Rhoma tidak kurang dari 15 juta atau 10% penduduk Indonesia. Ini catatan sampai pertengahan 1984. "Tak ada jenis kesenian mutakhir yang memiliki lingkup sedemikian luas", tulis majalah TEMPO, 30 Juni 1984. Sementara itu, Rhoma sendiri bilang, "Saya takut publikasi. Ternyata, saya sudah terseret jauh."
Rhoma Irama terhitung sebagai salah satu penghibur yang paling sukses dalam mengumpulkan massa. Rhoma Irama bukan hanya tampil di dalam negeri tapi ia juga pernah tampil di Kuala Lumpur, Singapura, dan Brunei dengan jumlah penonton yang hampir sama ketika ia tampil di Indonesia. Sering dalam konser Rhoma Irama, penonton jatuh pingsan akibat berdesakan. Orang menyebut musik Rhoma adalah musik dangdut, sementara ia sendiri lebih suka bila musiknya disebut sebagai irama Melayu.
Pada 13 Oktober 1973, Rhoma mencanangkan semboyan "Voice of Moslem" (Suara Muslim) yang bertujuan menjadi agen pembaru musik Melayu yang memadukan unsur musik rock dalam musik Melayu serta melakukan improvisasi atas aransemen, syair, lirik, kostum, dan penampilan di atas panggung. Menurut Achmad Albar, penyanyi rock Indonesia, "Rhoma pionir. Pintar mengawinkan orkes Melayu dengan rock". Tetapi jika kita amati ternyata bukan hanya rock yang dipadu oleh Rhoma Irama tetapi musik pop, India, dan orkestra juga. inilah yang menyebabkan setiap lagu Rhoma memiiki cita rasa yang berbeda.
Bagi para penyanyi dangdut lagu Rhoma mewakili semua suasana ada nuansa agama, cinta remaja, cinta kepada orang tua, kepada bangsa, kritik sosial, dan lain-lain. "Mustahil mengadakan panggung dangdut tanpa menampilkan lagu Bang Rhoma, karena semua menyukai lagu Rhoma," begitu tanggapan beberapa penyanyi dangdut dalam suatu acara TV.
Rhoma juga sukses di dunia film, setidaknya secara komersial. Data PT Perfin menyebutkan, hampir semua film Rhoma selalu laku. Bahkan sebelum sebuah film selesai diproses, orang sudah membelinya. Satria Bergitar, misalnya. Film yang dibuat dengan biaya Rp 750 juta ini, ketika belum rampung sudah memperoleh pialang Rp 400 juta. Tetapi, "Rhoma tidak pernah makan dari uang film. Ia hidup dari uang kaset," kata Benny Muharam, kakak Rhoma, yang jadi produser PT Rhoma Film. Hasil film tersebut antara lain disumbangkan untuk masjid, yatim piatu, kegiatan remaja, dan perbaikan kampung.
Ia juga terlibat dalam dunia politik. Di masa awal Orde Baru, ia sempat menjadi maskot penting PPP, setelah terus dimusuhi oleh Pemerintah Orde baru karena menolak untuk bergabung dengan Golkar. Rhoma Sempat tidak aktif berpolitik untuk beberapa waktu, sebelum akhirnya terpilih sebagai anggota DPR mewakili utusan Golongan yakni mewakili seniman dan artis pada tahun 1993. Pada pemilu 2004 Rhoma Irama tampil pula di panggung kampanye PKS.
Rhoma Irama sempat kuliah di Universitas 17 Agustus Jakarta, tetapi tidak menyelesaikannya. "Ternyata belajar di luar lebih asyik dan menantang," katanya suatu saat. Ia sendiri mengatakan bahwa ia banyak menjadi rujukan penelitian ada kurang lebih 7 skripsi tentang musiknya telah dihasilkan. Selain itu, peneliti asing juga kerap menjadikannya sebagai objek penelitian seperti William H. Frederick, doktor sosiologi Universitas Ohio, AS yang meneliti tentang kekuatan popularitas serta pengaruh Rhoma Irama pada masyarakat.
Pada bulan Februari 2005, dia memperoleh gelar doktor honoris causa dari American University of Hawaii dalam bidang dangdut, namun gelar tersebut dipertanyakan banyak pihak karena universitas ini diketahui tidak mempunyai murid sama sekali di Amerika Serikat sendiri, dan hanya mengeluarkan gelar kepada warga non-AS di luar negeri. Selain itu, universitas ini tidak diakreditasikan oleh pemerintah negara bagian Hawaii.
Sebagai musisi, pencipta lagu, dan bintang layar lebar, Rhoma selama kariernya, seperti yang diungkapkan, telah menciptakan 685 buah lagu dan bermain di lebih 10 film.
Pada tanggal 11 Desember 2007, Rhoma merayakan ulang tahunnya yang ke 61 yang juga merupakan perayaan ultah pertama kali sejak dari orok, sekaligus pertanda peluncuran website pribadinya, rajadangdut.com