TRIO MACAN

Trio Macan adalah grup vokal yang terdiri dari Lia Ladysta, Iva Novanda, dan Dian Aditya. Ketiga penyanyi asal dari Jawa Timur ini melejit lewat tembang "SMS". Trio ini juga terkenal akan sensualitas mereka di panggung dengan goyangan yang energik dan baju yang ketat.

DEWI PERSSIK

Siapa tak mengenal Dewi Persik? Penyanyi dangdut yang bernama asli Dewi Murya Agung ini terkenal di jagad permusikan dangdut Indonesia akibat trademark Goyang Gergaji-nya. Penyanyi yang akrab disapa Depe ini lahir di Jember, Jawa Timur pada 18 Desember 1985. Ia merupakan putri dari H. Moch Aidil dan Hj. Sri Muna.

WIDYASWARA SANG PENCIPTA LAGU

Widyaswara (lahir di Surabaya, Jawa Timur, 1970) adalah seorang pencipta lagu, mendapat karuniah dari Allah untuk disampaikan pada umat manusia melalui lagu-lagunya.

RHOMA IRAMA

Pada 1970-an, Rhoma sudah menjadi penyanyi dan musisi ternama setelah jatuh bangun dalam mendirikan band musik, mulai dari band Gayhand tahun 1963. Tak lama kemudian, ia pindah masuk Orkes Chandra Leka, sampai akhirnya membentuk band sendiri bernama Soneta yang sejak 13 Oktober 1973 mulai berkibar. Bersama grup Soneta yang dipimpinnya, Rhoma tercatat pernah memperoleh 11 Golden Record dari kaset-kasetnya.

ANNISA BAHAR, SI GOYANG PATAH-PATAH

Annisa Bahar terkenal sebagai penyanyi dangdut dengan goyang 'patah-patah'. Ia juga terkenal sebagai penyanyi kontroversial atas goyangannya tersebut, hingga beberapa tempat menolak penampilannya. Annisa sendiri adalah istri seorang perwira kepolisian, Dian Esha Fauzan Prasetya, yang menikah pada 17 Juli 2003. Namun sebelumnya Annisa pernah menikah dengan pria bernama Memo Sanjaya.

ZASKIA, SI GOYANG ITIK

Zaskia Shinta atau yang akrab disapa Zaskia, adalah penanyanyi dangdut yang lagi naik daun lewat goyangnya yang sensasional yang dijuluki Goyang Itik. Zaskia si goyang itik muncul lewat single pertamanya yang berjudul " Satu Jam Saja ", yang langsung menghipnotis para pecinta Dangdut Koplo. Zaskia Shinta yang bernama asli Syurkianih ini, lahir di Bekasi pada tanggal 27 April 1990. Nah bagi kamu yang penasaran ingin mengetahui Biodata dari Zaskia Si Goyang Itik.

Friday, December 20, 2013

VOTE FOR WIDYASWARA (SONG WRITER)

INDONESIA DIGITAL ICON adalah ajang pencarian Artis baru dalam bidang musik hasil kerja sama antara UZONE (by Telkom) dan RCM (Republik Cinta Management)

INDONESIA DIGITAL ICON mencari artis baru meliputi :

  1. Penyanyi (solo/ duet/ group)
  2. Pemain alat musik (drum/ gitar/ bass/ piano)
  3. Pencipta lagu (lagu dapat dibawakan sendiri atau oleh orang lain)
  4. Spesial bakat lainnya dalam bidang musik
Syarat Mengikuti INDONESIA DIGITAL ICON :
  1. Warga Negara Indonesia
  2. Memiliki kemampuan di bidang vokal/ alat musik
  3. Usia (semua umur)
  4. Tidak atau sedang terikat kontrak kerja sama dengan pihak lain
  5. Setelah mendapat email balasan dari kami, jangan lupa untuk mencetak (print) email tersebut dan mencatat nomor registrasi. Itu dibutuhkan saat kamu datang ke lokasi audisi.
Sistem Penjurian INDONESIA DIGITAL ICON :
  1. Sistem penilaian dikumpulkan dari 70% penilaian juri dan 30% jumlah voting.
  2. Khusus selama Audisi Off Air ini akan di bagikan tiket WOW, dimana yang mendapatkannya otomatis berhak langsung lolos ke babak selanjutnya (Top 80).
Jadi ajaklah Orang tua, teman-teman, pacar, saudara, om, tantemu untuk mem-voting video kamu supaya hasil voting kamu tinggi...

Hadiah INDONESIA DIGITAL ICON :
  1. Pemenang utama INDONESIA DIGITAL ICON akan menjadi Artis di bawah naungan RCM
  2. Juara 1, 2 & 3 akan memperoleh hadiah uang pembinaan senilai total 50 juta rupiah
  3. Seluruh pemenang INDONESIA DIGITAL ICON berkesempatan untuk perform di grand show INDONESIA DIGITAL ICON bersama musisi papan atas Indonesia
So apalagi langsung aja ikutan caranya gampang banget rekam videomu dengan salah satu kategori di atas, upload video kamu, vote sebanyak-banyaknya dan jadilah idola Indonesia.

VOTE LAGU KU TAK MARAH :
http://www.uzone.co.id/wow/digitalicon/detail/5138   


Wednesday, May 22, 2013

DANGDUT BAKAL JADI WARISAN DUNIA

BANGKAPOS.COM, JAKARTA --Musik dangdut akan diusulkan sebagai warisan budaya dunia asal Indonesia kepada UNESCO, badan PBB yang mengurusi pendidikan, ilmu pengetahuan, dan kebudayaan. Saat ini, komunitas dangdut tengah mengurus persyaratan yang perlu dilengkapi sebelum pemerintah mengusulkannya secara resmi.

Hal ini diungkapkan oleh Wakil Menteri Bidang Kebudayaan pada Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Wiendu Nuryanti, sebelum membuka Seminar Nasional Seni Tayub Nusantara di Ruang Sidang Senat Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo, Jawa Tengah, Sabtu (7/4/2012).

"Komunitas dangdut, seperti raja dangdut Rhoma Irama, Ridho Rhoma, ada juga Ikke Nurjanah, sedang getol-getolnya menyiapkan segala persyaratan untuk mengupayakan agar dangdut Indonesia bisa diakui UNESCO sebagai warisan budaya," kata Wiendu.

Tahun ini, tas noken asal Papua yang diusulkan Indonesia akan dibawa ke sidang tahunan UNESCO pada November mendatang untuk penilaian apakah bisa masuk daftar warisan budaya dunia atau tidak. Tahun lalu, Tari Saman asal Kabupaten Gayo Lues, Aceh, ditetapkan sebagai warisan budaya dunia melalui sidang tahunan UNESCO yang digelar di Bali.

PURAWISATA BAROMETER TEMPAT HIBURAN DANGDUT YOGYAKARTA


Jika warga Yogyakarta asli, pasti mengetahui tempat hiburan bernama Purawisata. Purawisata ini selalu identik dekat dengan musik dangdut, karena selama masa berdirinya tempat ini menjadi satu-satunya barometer tempat hiburan dangdut di Yogyakarta dan Jawa Tengah.

Ironisnya, pada hari Senin (30/4) lalu Purawisata resmi bubar. Hal itu ditandai dengan perayaan konser terakhir yang menghadirkan beberapa artis dan orkes dangdut ternama. Konser tersebut bertepatan dengan ulang tahun Purawisata yang ke-24 tahun. Menurut informasi, lokasi hiburan dangdut kenamaan kota Jogja ini akan diganti oleh hotel bintang tiga dan bintang empat sesuai keinginan pemiliknya.

Menurut AB Prass, seorang pengamat musik senior Yogyakarta, sejak tahun 1989 Purawisata memang telah melahirkan ratusan bibit pedangdut berkualitas. Bukan hanya itu, Purawisata juga kiblat bagi para pemusik dangdut kawasan Yogyakarta dan sekitarnya.

"Purawisata ini jadi barometer musik dangdut Yogyakarta. Dulunya dimulai dari Dwi Haryono, hingga Riris Arista. Beberapa malah sekarang sudah berkiprah di Jakarta, seperti Cici Camelia, Oky Ardila dan penyanyi-penyanyi lainnya," kata AB Prass,

PENYANYI DANGDUT MENGGOYANG POLITISI

Tidak sedikit biduanita dangdut yang tersangkut dalam pusaran skandal pejabat maupun politisi. Wajah rupawan, suara merdu dan goyangan seksi memudahkan mereka dekat dengan siapa saja. Tak cuma kalangan penggemar musik dangdut, tetapi juga politisi dan tokoh terkenal.

Skandal yang melibatkan mereka sangat beragam. Bisa berupa pernikahan siri, perselingkuhan hingga kasus penipuan. Ada pula yang tersangkut skandal video mesum.

Terakhir, mantan penyanyi dangdut Sefti Sanustika masuk ke dalam pusaran skandal yang dilakukan suaminya, Ahmad Fathanah. Setiap hari, sebagai istri itu harus mendengar berita-berita yang mengaitkan beberapa wanita dalam kehidupannya. Rumah yang didiami Sefti, penembang "Tukang Porot" ini pun disita KPK sebagai bukti dugaan pencucian uang Ahmad Fathanah.

Friday, May 3, 2013

EVIE TAMALA

 Evie Tamala (lahir di Tasikmalaya, Jawa Barat, 23 Juni 1969; umur 43 tahun) adalah seorang penyanyi dangdut Indonesia. Penyanyi yang memiliki nama asli Cucu Suryaningsih ini terkenal dengan lagunya "Selamat Malam", "Cinta Ketok Magic" dan "Dokter Cinta".

Bungsu dari 6 bersaudara ini mengawali kariernya di tahun 1980-an sebagai penyanyi panggung dan tergabung dalam sebuah group orkes melayu Sinar Remaja. Pada waktu itu, Evie menggunakan nama panggung Uce Arifina. Kelompok orkesnya tidak hanya manggung di Tasikmalaya, tapi juga sampai Bandung. Sampai suatu hari Muchtar B seorang pencipta lagu dangdut sekaligus produser mendengar suara Evie yang merdu.
Sayangnya hasil rekaman album perdana Evie mengecewakan bahkan kasetnya tidak beredar di pasaran. Dengan semangat yang dimiliki Evie, pada tahun 1988 dia membuat album keduanya dengan lagu Tang Ting Tong Der yang juga hasil ciptaan Muchtar B dan direkam di atas pita MSC Records. Album keduanya belum juga mampu mengangkat nama Evie di belantika musik dangdut tanah air.
Satu tahun kemudian, Evie membuat album ketiganya, "Dokter Cinta". Album ini meledak di pasaran dan mampu mendongkrak nama Evie sejajar dengan penyanyi dangdut lainnya, seperti Elvy Sukaesih, Camelia Malik maupun Rita Sugiarto. Konon kesuksesan tersebut juga karena video klip lagu “Dokter Cinta menyertakan Doyok yang bertingkah jenaka dengan keluwesan tubuhnya. Keberhasilan tersebut disusul oleh kesuksesan album-album berikutnya, antara lain Hari-Hari Cinta (1990), Aduh Sayang (1991), Kandas dan Aku Rindu Padamu. Kesuksesan tersebut membuat Evie menjadi produser untuk penyanyi-penyanyi berbakat sehingga mampu terjual dipasaran.

Wednesday, April 24, 2013

ZASKIA, SI GOYANG ITIK

Zaskia Shinta atau yang akrab disapa Zaskia, adalah penanyanyi dangdut yang lagi naik daun lewat goyangnya yang sensasional yang dijuluki Goyang Itik. Zaskia si goyang itik muncul lewat single pertamanya yang berjudul " Satu Jam Saja ", yang langsung menghipnotis para pecinta Dangdut Koplo. Zaskia Shinta yang bernama asli Syurkianih ini, lahir di Bekasi pada tanggal 27 April 1990. Nah bagi kamu yang penasaran ingin mengetahui Biodata dari Zaskia Si Goyang Itik. Ketertarikannya ke dalam dunia tarik suara, sudah mulai tertanam sejak umur 5 tahun, namun, ia baru mulai bernyanyi professional ketika menduduki kelas 1 SMP. Berawal dari mulai mencoba mengikuti berbagai ajang lomba nyanyi hingga manggung dari satu café ke café lainnya, semakin mengasah kemampuannya bernyanyi. “Saya tidak mempelajari secara khusus teknik bernyanyi semisal kursus atau lainnya, saya bisa nyanyi belajar sendiri, paling belajar ama tante yang kebetulan kerja di sebuah café”, tambah Zaskia saat menjelaskan kemampuan olah vokalnya.
Menjadi salah satu obsesinya yang selama ini di pendam, bergabung bersama Big Indie NAGASWARA, dan kesempatan itu pun akhirnya terbuka dengan dipertemukannya bersama Bpk Rahayu pada akhir Oktober 2011. Single “Satu Jam” yang baru saja dirilisnya ini, adalah sebuah single yang berirama house pop atau yang lebih familiar disebut Funkot. Dimana single ini dikomposisi dengan paduan beat — beat kencang yang di mix efek — efek DJ portable. “Musik adalah bagian dari hidup saya, karena dari kecil saya sangat suka akan musik”, tambahnya lagi tentang kecintaanya di dunia tarik suara.

Tuesday, April 23, 2013

RAJA DANGDUT RHOMA IRAMA

Pada tahun tujuh puluhan, Rhoma sudah menjadi penyanyi dan musisi ternama setelah jatuh bangun dalam mendirikan band musik, mulai dari band Gayhand tahun 1963. Tak lama kemudian, ia pindah masuk Orkes Chandra Leka, sampai akhirnya membentuk band sendiri bernama Soneta yang sejak 13 Oktober 1973 mulai berkibar. Bersama grup Soneta yang dipimpinnya, Rhoma tercatat pernah memperoleh 11 Golden Record dari kaset-kasetnya.
Berdasarkan data penjualan kaset, dan jumlah penonton film- film yang dibintanginya, penggemar Rhoma tidak kurang dari 15 juta atau 10% penduduk Indonesia. Ini catatan sampai pertengahan 1984. "Tak ada jenis kesenian mutakhir yang memiliki lingkup sedemikian luas", tulis majalah TEMPO, 30 Juni 1984. Sementara itu, Rhoma sendiri bilang, "Saya takut publikasi. Ternyata, saya sudah terseret jauh."
Rhoma Irama terhitung sebagai salah satu penghibur yang paling sukses dalam mengumpulkan massa. Rhoma Irama bukan hanya tampil di dalam negeri tapi ia juga pernah tampil di Kuala Lumpur, Singapura, dan Brunei dengan jumlah penonton yang hampir sama ketika ia tampil di Indonesia. Sering dalam konser Rhoma Irama, penonton jatuh pingsan akibat berdesakan. Orang menyebut musik Rhoma adalah musik dangdut, sementara ia sendiri lebih suka bila musiknya disebut sebagai irama Melayu.
Pada 13 Oktober 1973, Rhoma mencanangkan semboyan "Voice of Moslem" (Suara Muslim) yang bertujuan menjadi agen pembaru musik Melayu yang memadukan unsur musik rock dalam musik Melayu serta melakukan improvisasi atas aransemen, syair, lirik, kostum, dan penampilan di atas panggung. Menurut Achmad Albar, penyanyi rock Indonesia, "Rhoma pionir. Pintar mengawinkan orkes Melayu dengan rock". Tetapi jika kita amati ternyata bukan hanya rock yang dipadu oleh Rhoma Irama tetapi musik pop, India, dan orkestra juga. inilah yang menyebabkan setiap lagu Rhoma memiiki cita rasa yang berbeda.
Bagi para penyanyi dangdut lagu Rhoma mewakili semua suasana ada nuansa agama, cinta remaja, cinta kepada orang tua, kepada bangsa, kritik sosial, dan lain-lain. "Mustahil mengadakan panggung dangdut tanpa menampilkan lagu Bang Rhoma, karena semua menyukai lagu Rhoma," begitu tanggapan beberapa penyanyi dangdut dalam suatu acara TV.
Rhoma juga sukses di dunia film, setidaknya secara komersial. Data PT Perfin menyebutkan, hampir semua film Rhoma selalu laku. Bahkan sebelum sebuah film selesai diproses, orang sudah membelinya. Satria Bergitar, misalnya. Film yang dibuat dengan biaya Rp 750 juta ini, ketika belum rampung sudah memperoleh pialang Rp 400 juta. Tetapi, "Rhoma tidak pernah makan dari uang film. Ia hidup dari uang kaset," kata Benny Muharam, kakak Rhoma, yang jadi produser PT Rhoma Film. Hasil film tersebut antara lain disumbangkan untuk masjid, yatim piatu, kegiatan remaja, dan perbaikan kampung.
Ia juga terlibat dalam dunia politik. Di masa awal Orde Baru, ia sempat menjadi maskot penting PPP, setelah terus dimusuhi oleh Pemerintah Orde baru karena menolak untuk bergabung dengan Golkar. Rhoma Sempat tidak aktif berpolitik untuk beberapa waktu, sebelum akhirnya terpilih sebagai anggota DPR mewakili utusan Golongan yakni mewakili seniman dan artis pada tahun 1993. Pada pemilu 2004 Rhoma Irama tampil pula di panggung kampanye PKS.
Rhoma Irama sempat kuliah di Universitas 17 Agustus Jakarta, tetapi tidak menyelesaikannya. "Ternyata belajar di luar lebih asyik dan menantang," katanya suatu saat. Ia sendiri mengatakan bahwa ia banyak menjadi rujukan penelitian ada kurang lebih 7 skripsi tentang musiknya telah dihasilkan. Selain itu, peneliti asing juga kerap menjadikannya sebagai objek penelitian seperti William H. Frederick, doktor sosiologi Universitas Ohio, AS yang meneliti tentang kekuatan popularitas serta pengaruh Rhoma Irama pada masyarakat.
Pada bulan Februari 2005, dia memperoleh gelar doktor honoris causa dari American University of Hawaii dalam bidang dangdut, namun gelar tersebut dipertanyakan banyak pihak karena universitas ini diketahui tidak mempunyai murid sama sekali di Amerika Serikat sendiri, dan hanya mengeluarkan gelar kepada warga non-AS di luar negeri. Selain itu, universitas ini tidak diakreditasikan oleh pemerintah negara bagian Hawaii.
Sebagai musisi, pencipta lagu, dan bintang layar lebar, Rhoma selama kariernya, seperti yang diungkapkan, telah menciptakan 685 buah lagu dan bermain di lebih 10 film.
Pada tanggal 11 Desember 2007, Rhoma merayakan ulang tahunnya yang ke 61 yang juga merupakan perayaan ultah pertama kali sejak dari orok, sekaligus pertanda peluncuran website pribadinya, rajadangdut.com

Wednesday, April 10, 2013

CAMELIA MALIK PRIHATIN LIHAT PERKEMBANGAN DANGDUT

Pedangdut wanita yang pernah dijuluki sebagai ‘Diva Dangdut Indonesia’, Camelia Malik, mengaku prihatin dengan kondisi musik dangdut saat ini. Banyaknya kecaman dari berbagai pihak yang menyatakan dangdut adalah musik seronok membuat kejayaan musik ini hampir hilang.
Menurut Camelia Malik, saat ini tidak sedikit pedangdut yang berusaha untuk mengembalikan nama dangdut seperti dahulu, ketika digandrungi masyarakat domestik maupun mancanegara.
“Prihatin ya. Banyak yang bilang dangdut kampungan, erotis. Nah, kami berjuang untuk mengangkat kembali dangdut. Ada Kristina, Iis Dahlia. Sekarang sudah jadi barang dagangan, lebih mementingkan sensasi daripada prestasi,” ujarnya saat ditemui di sela-sela latihan musikal ‘Semut Merah, Semut Hitam’ di Teater Jakarta, TIM, Senin 11 Juni 2012.
Menurutnya, konflik dalam dangdut itu muncul ketika adanya konflik antara Inul Daratista dengan Raja Dangdut, Rhoma Irama.  “Dari konflik Inul sama Rhoma sudah kelihatan. Saat itu, dangdut dikecam habis, suruh musnahkan. Rhoma berusaha untuk mengimbau. Tapi momen itu diambil semua pihak untuk jualan,” tambahnya.
Meski demikian, pelantun ‘Wakuncar’ ini mengaku salut dengan pedangdut saat ini, seperti Inul dan Dewi Perssik.
“Inul punya bakat yang luar biasa, Dewi Perssik juga. Tapi, mudah-mudahan dia bisa belajar koreografi yang betul bukan erotika tapi estetika. Sorotan yang terlalu tajam harus ditanggapi,” ujar wanita berdarah Minang-Arab itu.
“Semenjak itu, kami mengalah dan seperti ada perpisahan. Makanya, Rhoma mengimbau, kita berada di lahan ini bersama-sama, ladang dikasih pupuk yang bagus. Saya berharap ada pendatang-pendatang baru yang lebih terhormat. Lupakan sensasi yang sakit. Yang sehat-sehat aja,” tambahnya.
Ia pun mengimbau pada pedangdut generasi muda saat ini untuk menjaga dangdut dan membenahi agar bisa sukses seperti dahulu dan go international.
“Jaga lahan yang sehat. Dangdut pasti goyang, kalau kritik tajam datang, kita benahi dan kita jaga. Mereka dapat anugrah suara bagus, saya selalu berdoa buat mereka. Karir panjang, go internasional. Mengangkat dangdut kembali,” tuturnya.

8 PENYANYI DANGDUT YANG DICEKAL MUI

Mau tahu 8 penyanyi yang dicekal Majelis Ulama Indonesia Provinsi Jawa Barat ? Menurut Sekertaris Umum (Sekum) MUI Jawa Barat Rafani Achyar, kami dari MUI Jabar mendukung upaya pencekalan pedangdut seronok karena menimbulkan demoralisasi terhadap masyarakat.
Penasaran siapa saja kedelapan penyanyi dangdut ini, berikut ini adalah kedelapan penyanyi yang dicekal MUI Jawa Barat :
1. Dewi Perssik

2. Annisa Bahar

3.  Julia Perez

4. Inul Daratista

5. Uut Permatasari

6. Ira Swara

7. Nita Thalia

8. Trio Macan

CAMEL PETIR PENDATANG BARU YANG HOT

Penyanyi dangdut, Camel Petir, tak hanya berani berpose dan berbusana sensual, tapi juga siap merambah ke dunia rekaman.

DUO RACUN DENGAN HIT SINGLE SORRY-SORRY JACK

Setelah Shinta dan Jojo terkenal lewat video lip-sync Keong Racun, kini Abuy sang pencipta lagu tersebut menggandeng Gina Youbi dan Natha Narita untuk membentuk grup vokal dan menamainya Duo Racun. Grup vokal Duo Racun ini akan membawakan lagu pertamanya dengan judul "Sorry-Sorry Jack".

Dengan melihat perkembangan musik dangdut saat ini, Gina merasa optimis untuk bersaing dengan para pendatang baru maupun yang sudah malang melintang di dunia permusikan. Duo Racun ini memiliki ciri khas yang berbeda. Natha misalnya, ia bernyanyi dengan gaya bicara Cinta Laura. Sedangkan Gita menampilkan sisi centil dan manjanya.

Gina adalah mantan penyanyi cilik di tahun 1991. Kala itu, dia menyanyikan lagu "Si Bebek" ciptaan Papa T Bob. Dia juga pernah mengikuti ajang Indonesian Idol. Bahkan sebelum Duo Racun muncul, Gina juga pernah memiliki grup vokal trio bernama 3 In 1. Tapi tidak berlangsung lama, Gina kemudian ditarik lagi oleh Nagaswara dan membentuk Duo Racun. Sementara Natha sendiri sebelumnya adalah seorang presenter dan juga pemain sinetron. Kemudian keduanya bertemu dan menjadi sahabat.

Tuesday, April 9, 2013

DEWI PERSIK

Dewi Muria Agung (born 16 December 1985), better known by her stage name Dewi Persik (also spelled Dewi Perssik) and nicknamed Depe after her monogram, is an Indonesian dangdut singer. She has been embroiled in several scandals, related to her stage persona and personal life.

Persik was born Dewi Muria Agung in Jember, East Java on 16 December 1985. She is the youngest of four children born to Mochammad Aidil dan Sri Muna. She also has some Chinese ancestry. She later became a dangdut singer, becoming noticed for her "saw move" (Indonesian: Goyang Gergaji), so named because it resembles the back and forth movement of a saw. She was given the stage name Persik after the Indonesian word for peach, which is thought to bring good luck in Chinese culture.[1] She is also known by the nickname "Depe".[2]
During 2008, she raised controversy for her "vulgar" movements and outfits while performing onstage and was banned from performing in Tangerang and Bandung;[3] Bandung mayor Dada Rosada stated that her "sexually provocative" movements did not qualify as art or culture.[4] After she apologized and promised to keep her performances tamer, Minister for Youth and Sports Affairs Adhyaksa Dault said that she should be respected for "admitting her mistake".[3]
Two years later, she raised controversy after several nude pictures of her were released online. The Islamic Defenders Front (FPI) reported her to the Jakarta police, alleging that the pictures violated the 2008 Bill against Pornography and Pornoaction. The FPI also made plans to throw rotten eggs at her house, and a spokesman compared her to Japanese pornographic actress Maria Ozawa.[5] Persik later admitted that the pictures were of her, and that she often posed in the nude with her hair covering her breasts; however, she also noted that the pictures were meant to be private and that said that she was surprised that they had found their way to the internet.
During the filming of Arwah Goyang Karawang (The Dancing Spirit of Karawang), Persik got into a "catfight" with fellow actress Julia Perez. Both later filed police reports, with Perez later being brought to trial in May 2011.
In early 2011, Persik underwent hymen reconstruction surgery in As-Salam International Hospital, Cairo, Egypt after going on the hajj. She said that she didn't want to "disappoint her future husband"; she noted that she was proud of her secondary virginity. After facing incredulity, she produced medical records to prove that she was "officially" a virgin.
As of September 2011, she is expected to act in the horror/comedy Pacar Hantu Perawan (Boyfriend of a Virgin Ghost) along with an unnamed foreign porn star. She noted that, although there would be a love story in the movie, it would be chaste enough for Indonesian culture. She is currently managed by Ahmad Dhani's Republik Cinta Manajemen.

ITJE TRISNAWATI

Itje Trisnawati (lahir di Tasikmalaya, Jawa Barat pada tahun 1963) adalah seorang penyanyi dangdut Indonesia dan mantan istri pembawa acara "Aneka Ria Safari" dan juga seorang pelawak Indonesia, Eddy Sud. Pelantun lagu hits Duh Engkang di era 1980-an ini menikah lagi dengan suami keduanya yakni Agung Indra Permana Sarwono yang akhirnya meninggal dunia juga pada tahun 2007.
Biduanita cantik bersuara khas ini memulai karier nyanyinya sejak tahun 1979. Popularitasnya mulai meningkat semenjak dia bertemu dengan Eddy Sud, Koordinator Artis Safari yang dikenal bertangan dingin mencetak artis-artis sukses. Kariernya semakin menanjak setelah menikah dengan Eddy Sud. Sejumlah album yang dihasilkannya laris manis di pasaran. Lagu-lagu hitsnya antara lain : DIAM-DIAM MESRA Cipt. Pompi (1982), DIBELAI Cipt. Muchtar B (1983), DUH...ENGKANG Cipt. Muchtar B (1989), MADU MERAH Cipt. Muchtar B (1990), LENGGANG KANGKUNG Cipt. Muchtar B (1992), AKU CINTA PADAMU Cipt. (Alm.) Latief Khan (1995), SATU MALAM Cipt. Muchtar B (1995), SINGGASANA CINTA Cipt. Yudhi Hana (1996), REOG PONOROGO Cipt. Hendro Saky (2001), dll. Kesuksesannya di bidang karier sayangnya tidak diiringi dengan perjalanan rumah tangganya. Setelah membina rumah tangga dengan Eddy Sud selama kurang lebih 23 tahun dan menghasilkan 2 orang anak (Eka Sutrisna & Ety Suryawati), Itje bercerai dengan Eddy Sud. Tiga bulan kemudian Itje menikah dengan Agung Sarwono, seorang pengusaha dan pemilik show room mobil. Sayangnya pernikahan kedua ini pun kandas karena Agung meninggal dunia disebabkan penyakit jantung. Padahal Itje dan Agung sedang mempersiapkan sejumlah rencana comeback-nya ke dunia dangdut. Meskipun demikian, sosok Itje Trisnawati yang identik dengan lagu DUH...ENGKANG ini merupakan salah satu legenda di dunia musik dangdut yang tidak akan terlupakan khususnya di hati para penggemarnya! Kiriman : Indra Mahendra Awards: 1. Peraih HDX Awards 1984 Kategori Album Dangdut Terlaris : Album NGGAK LAGI-LAGI AH (Cipt. Eddy Lestaluhu) 2. Peraih HDX Awards 1988 Kategori Album Baru Terlaris : Album DUH...ENGKANG (Cipt. Muchtar B) 3. Peraih GOLDEN CASSETE HDX Awards 1989 : Album Terlaris 1989 melalui Album DUH...ENGKANG (Terjual Lebih Dari 1 Juta Kaset) 4. Peraih Piala Puncak Prestasi Artis MONITOR-BASF 1990 : Lagu BETUL APA TIDAK (Cipt. Muchtar B) 5. Peraih HDX Awards 1990 Kategori Album Dangdut Terlaris : Album MADU MERAH (Cipt. Muchtar B) 6. Peraih HDX Awards 1991 Kategori Album Baru Terlaris : Album DANA ASMARA (Cipt. Muchtar B) 7. Piala Khusus Peraih 5 Kali HDX Awards (1992) : Tahun 1984, 1988, 1989, 1990 dan 1991.

Saturday, April 6, 2013

VETY VERY TERKENAL BERKAT LAGU SEDANG-SEDANG SAJA

Vety Vera (lahir di Tasikmalaya, Jawa Barat, 23 November 1973; umur 39 tahun), adalah penyanyi dangdut yang terkenal berkat lagu "Sedang-Sedang Saja" pada tahun 1991.

Sebelum dikenal berkat lagu "Sedang-Sedang Saja" pada tahun 1991, Vety telah mengeluarkan album Si Ujang. Namun yang melambungkan namanya adalah album kedua yaitu Sedang-sedang Saja. Album ini sukses membawanya meraih HDX Award dan pertunjukan keliling ke lima negara, Amerika Serikat (AS), Belanda, Inggris, Prancis dan Hongaria, pada 1995.
Setelah itu, Vety merilis album Kok Masih Kurang, Kira-kira Dong, Jakarta dan Kasihku, Repot Ganti Baju, Terus terang Saja, Macho, Diraba-raba dan Gerimis. Setelah vakum dari dunia rekaman selama 5 tahun, anak sulung dari pasangan H. Ibrahim dan Hj. Enok Emi ini meluncurkan album ke-12 pada ulang tahunnya yang ke-32 bertajuk Suratan Cintaku (2005). Album ini berisi delapan lagu baru, ditambah satu karya Rhoma Irama berjudul "Santai" yang dinyanyikannya secara duet bersama sang adik yang juga penyanyi dangdut, Alam.
Pada ajang penghargaan Anugerah Musik Indonesia (AMI) 2006 yang berlangsung tanggal 20 Desember 2006 di Plenary Hall, Jakarta Convention Center, Jakarta, Vety meraih penghargaan untuk Artis Solo Wanita Terbaik serta lagu "Suratan Cintaku" meraih Penata Musik Terbaik dan dinominasikan sebagai Lagu Dangdut Terbaik.[2][3]
Vety juga menciptakan seluruh lagu dalam album perdana Julia Perez yang bertajuk Mau Dong Ah! (2007). Lagu "Mau Dong Ah!" dibawakan Julia Perez dalam film Susahnya Jadi Perawan

Friday, April 5, 2013

INUL DARATISTA, SI PEMBUAT HEBOH

Inul Daratista (born Ainur Rokhimah on 21 January 1979) is a dangdut singer and performance artist from Pasuruan, East Java, Indonesia. She became nationally famous in 2003, and is known for her suggestive style of dancing that has caused major controversy in Indonesia. Inul is a corrupted version of Ainur, and the singer's childhood pet name. As she began her musical career singing in a 'rock' band, she adopted the stage name Daratista.
Inul Daratista rose to national fame after a televised January 2003 concert in Jakarta. Her dance moves, which she calls Goyang Inul or Ngebor (lit. 'drilling'), quickly became the source of controversy due to her gyrating hip motions. Some conservative Muslim organizations such as the Indonesian Muslim Council (MUI) called for a ban on her concerts. She was cited as a reason to pass a national anti-pornography bill that was drafted during the height of the controversy in mid-2003, but as of 2005 has not passed. Inul's dance style was also criticised by other dangdut singers, most vocally Rhoma Irama, for "corrupting" the genre, though these criticisms did little to dent her popularity.

IIS DAHLIA

Iis Dahlia (lahir di Bongas, Indramayu, Jawa Barat, 29 Mei 1972; umur 40 tahun) adalah seorang penyanyi dangdut yang juga permain sinetron Indonesia. Penyanyi yang mempunyai nama asli Iis Lailiyah ini lahir dari pasangan Makmuri dan Qomariyah. Lagu Iis yang terkenal antara lain, "Tamu Tak Diundang", dan "Bunga Seroja."

Sejak masih kecil Iis sangat suka menyanyi dan bercita-cita menjadi penyanyi. Bahkan saat masih duduk di bangku kelas 4 SD, Iis telah tampil di panggung menyumbangkan lagu dengan iringan organ tunggal dalam pesta perkawinan atau perayaan 17 Agustus. Pada masa itu, Elvy Sukaesih sedang naik daun, dan nama Evie Tamala baru mu­lai merambat naik.
Demi meraih cita-citanya sebagai penyanyi, Iis melanjutkan SMP-nya di Bandung. Selain sekolah, Iis juga les vokal di HAPMI (Himpunan Artis Penyanyi dan Musisi Indonesia). Ia belajar pada Jajat (almarhum), vokalis grup band Paramour. Salah seorang peserta les vokal di tempat ini, yang akhirnya berhasil menjadi penyanyi kenamaan adalah Inka Christie. Namun Bandung belum memuaskan keinginan Iis. Akhirnya dia hijrah ke Jakarta saat naik ke kelas 2 SMP.
Iis mulai menyanyi di Taman Impian Jaya Ancol setiap malam Minggu dan mendapat honor sebesar Rp90.000 setiap bulannya. Iis masih berusia 14 tahun kala itu. Tidak lama setelah dikontrak sebagai penyanyi tetap di Ancol, Iis kemudian juga dikontrak menjadi penyanyi tetap di Taman Ria Monas dan Taman Mini Indonesia Indah (TMII).
Perjuangan Iis agar dapat menajdi penyanyi profesional sangat berliku. Iis pernah ditipu saat ingin mengikuti tes acara Wajah Baru di TVRI, satu-satunya stasiun teve yang ada di Indonesia saat itu. Uang sebesar RP800.000 (jumlah yang sangat besar saat itu) amblas ditilep seorang wanita yang mengaku mampu menyertakan Iis dalam acara tersebut. Namun Iis tak pantang menyerah. Akhirnya tahun 1990, Iis mendapat kesempatan tampil dalam acara Wajah Baru di TVRI. Dari acara inilah akhirnya Iis ditawari kontrak untuk membuat delapan album rekaman sekaligus. Meski sempat ragu karena rekaman yang dimaksud adalah un­tuk album lagu-lagu dangdut, Iis menanda­tangani surat perjanjian kontrak rekaman itu. Untuk setiap al­bum Iis dibayar Rp750.000 dan produser langsung melunasi pembayaran kontrak untuk delapan album itu.
Album pertama Iis tidak sukses, meski ia mengubah namanya menjadi Iis Dahlia agar terdengar lebih komersial. Namun berkat lagu "Tamu Tak Diundang" dalam album keduanya, nama Iis langsung melambung. Konon penjualan album keduanya ini menembus angka satu juta kopi. Iis juga dianggap sebagai penyanyi dangdut yang ikut "menaikkan kelas" musik dangdut di mata masyarakat, di samping Evie Tamala, Ikke Nurjanah, dan Cici Paramida. Hal ini karena penampilan Iis terkesan kalem tapi berkelas, kostum yang tidak berlebihan, dan goyangan yang tidak seronok. Penampilan dan reputasi mereka tak kalah dengan penyanyi-penyanyi pop atau jazz.
Penghargaan pertama yang diterima Iis adalah HDX Award (1992). Ini untuk menghargai penjualan album Iis yang berhasil mencapai jumlah tertinggi pada tahun itu. Suatu prestasi yang tak gampang diraih, karena selama bertahun-tahun posisi itu selalu ditempati Itje Tresnawati. Iis juga mendapat penghargaan saat ajang Anugerah Dangdut TPI (ADTPI) 1997 dinobatkan menjadi Penyanyi Wanita Dangdut Terbaik menyingkirkan Ikke Nurjanah dan Cici Paramida.


TRIO MACAN YANG NYENTRIK

Trio Macan adalah grup vokal yang terdiri dari Lia Ladysta, Iva Novanda, dan Dian Aditya. Ketiga penyanyi asal dari Jawa Timur ini melejit lewat tembang "SMS". Trio ini juga terkenal akan sensualitas mereka di panggung dengan goyangan yang energik dan baju yang ketat.

Lia, Dian, dan Iva awalnya adalah seorang penyanyi dangdut antar kampung di Jawa Timur. Karena sering bertemu dalam satu panggung, akhirnya Lia mengajak mereka untuk bergabung dalam Trio Macan.[1] Trio ini melejit lewat tembang "SMS" beserta kontroversinya. Lagu "SMS" diklaim telah terlebih dahulu dinyanyikan oleh Ria Amelia, penyanyi asal Padang, Sumatera Barat. Mereka juga pernah mendapat somasi dari Yanto Sari, pencipta lagu "SMS".[2] Namun kasus itu berakhir damai.[3] Terlepas dari segala kontroversi yang menghadang mereka di awal kariernya, Trio Macan juga berhasil membuktikan diri mereka. Ketiga penyanyi ini meraih kategori Best Dangdut dalam ajang Penghargaan MTV Indonesia 2006. Trio Macan berhasil menyisihkan sejumlah pedangdut lain yakni Ayu Azhari ("Ada Cinta"), Inul Daratista ("Mau Dong"), Titi Kamal ("Jablai"), serta Ira Swara dan Saiful Jamil ("Jujur").[4] Selain "SMS", album pertama mereka juga berisi 2 tembang lawas milik Nicky Astria, "Jarum Neraka" dan "Tangan-tangan Setan", serta "Rindu Berat" ciptaan Zoel Anggara.[5]
Pertengahan tahun 2007, Trio Macan kembali mengeluarkan album kedua bertajuk Aku Punya Nama" dengan lagu andalan "Lagu Sexy".[6]
Tak hanya di dunia tarik suara, Trio Macan mencoba peruntungan di dunia akting dengan membintangi sinetron berjudul Dawai Asmara produksi Multivision. Ada kabar pula yang menyebutkan ketiga penyanyi ini akan main film layar lebar yang berhubungan dengan lagu-lagu mereka.[7]
Pada pertengahan April 2009, Trio Macan merilis film layar lebar perdana mereka. Film bergenre horor yang berjudul Darah Janda Kolong Wewe. Pada tahun 2010, mereka berperan dalam film yang berjudul Hantu Puncak Datang Bulan