ABUNAWAS DARI YAMAN MIMPI JADI
RATU NUSANTARA
Alkisah Abunawas dari negri
Yaman yang merantau ke negeri Nusantara untuk berdagang. Negrinya yang dilanda
kerusuhan antar golongan banyak nyawa melayang sehingga dia memutuskan hengkang
dari negrinya dan mengadu nasib di negri Nusantara. Sebagai mantan tukang obat
kuat di Yaman, Abunawas memang ahli banget dalam menata kata sehingga dagangannya
laris manis diborong masyarakat negeri Nusantara
yang sangat lugu.
Abunawas sebenarnya cuma
berjualan angin, tapi dengan cerdiknya angin itu dikemasnya dalam botol
berlabel ANGIN SORGA. Setelah 4 tahun sukses berjualan angin, Abunawas bertekad
untuk mengembangkan usahanya dengan berjualan minyak wangi cap 72 BIDADARI !!!
Abunawas optimis banget dengan label 72 bidadari masyarakat negeri Nusantara yang sangat lugu pasti berebutan
memborong minyak wanginya.
Abunawas sukses jadi pedagang
dan akhirnya dipercaya oleh orang-orang lugu itu menjadi pemimpin kota Atasangin.
Dasarnya bukan seorang pemimpin baik dan mengerti urusan tata kota, Abunawas bekerja
mau-maunya dia, menurut kata hati, walau
sedikit ngawur ya dikerjakan. Kota Atasangin sering mengalami kebanjiran
sehingga Abunawas diharapkan dapat menyelesaikan masalah kota tersebut. Menurut
Abunawas air hujan yang turun dari langit seharusnya meresap ke dalam tanah, kalau
air hujan ngak mau meresap ke tanah berarti air itu bandel sekali tidak sesuai
dengan sunahtullah. Jadi walau kota Atasangin sering banjir, si Abunawas hanya
melihat dan berharap agar cepat surut. Dan kalau banjir dikatakan air sedang parkir
dan menunggu giliran untuk mengalir ke sungai dan akhirnya ke laut. Ya
begitulah Abunawas dari Yaman. Dan berpikir seperti itu banyak juga.
Abunawas tahu kalau tahun
mendatang ada pemilihan ratu baru negri Nusantara. Abunawas pun punya ambisi
untuk menjadi ratu negeri Nusantara karena dengan begitu dia bisa mengajak
teman-teman, saudara dan tetangga dari Yaman untuk tinggal di Negri Nusantara.
Suatu negri yang elok dan alamnya menyimpan kekayaan yang tidak habis dimakan
tujuh keturunan.
Untuk itu dari sekarang dia
mulai mendekati orang-orang goblok tapi militan untuk mendukungnya. Dan ternyata pendukungnya
sudah bekerja membuat fitnah-fitnah dan keonaran. Abunawas diam aja. Dan
beruntung, Abunawas juga didukung oleh Abah
Brewok tokoh masyarakat negri Nusantara. Ambisinya untuk menguasai negri
Nusantara sudah di ubun-ubun dan didepan mata. Dia sudah membayangkan dirinya
akan dipuji puja oleh rakyat Nusantara. Pada dasarnya dia ngak peduli negri
Nusantara maju atau tidak, rakyat sejahtera atau tidak..dia ngak mau tahu yang
penting dirinya sudah menjadi ratu. Selama rakyatnya membuat hatinya senang dia
akan memberi hadiah. Bila perlu dia akan menjual pulau-pulau di negeri Nusantara
ke negeri asing karena menurut Abunawas kebanyakan pulau dia jadi pusing mengurusnya
kalau dia jadi ratu…cukup satu pulau aja.
Abunawas merasa ngantuk dan
tidur di kursi panjang yang nyaman…dalam tidur dirinya terus dipuji puja oleh
orang di sekitarnya dan dilayani gadis-gadis cantik, tubuhnya dipijat nyaman
sekali….tiba-tiba terdengar bunyi glodakkkk….Abunawas terjatuh dari kursinya…ternyata
Abunawas mimpi doang….waduh…sebetulnya Abunawas tahu kalau dari jaman kerajaan Kediri,
Singosari, Mojopahit, hingga Demak, Pajang, Mataram…Nusantara ngak pernah
dipimpin oleh orang asing keturunan…apa kata dunia????!!!