PUNDEN MEDOKAN MBAH PUTRI DIJAGA BUAYA PUTIH PENJAGA KALI LONDO SURABAYA
Dibalik sejarah yang tercatat, cerita tutur yang berkembang di kali Londo Surabaya terdapat keyakinan bahwa di sepanjang Kali Londo itu dihuni buaya putih. Ihwal keberadaan makhluk mitos ini memang tak diketahui bagaimana asal usulnya, tetapi kehadirannya di kawasan jagir, nginden, kedung baruk, treteg ijo, dan medokan semampir demikian santer terdengar. Tentu semua itu berlangsung sebelum reformasi 1998, bahkan menjadi mitos tersendiri di Treteg Ijo. Kini jembatan itu telah dibongkar dan digantikan jembatan MERR sebagai perpanjangan dari proyek lingkar timur Surabaya.
Ketika ditelusuri lebih jauh di sepanjang aliran kali Londo, ternyata di kawasan Medokan Semampir terdapat punden terkait dengan keyakinan masyarakat tentang buaya Putih. Apalagi sejak zaman dulu, kawasan itu adalah rawa-rawa. Di sana terdapat punden yang dikeramatkan warga terkait dengan buaya putih.
Sejarah asal usul punden mbah Putri, sebagaimana warga lainnya yang kebanyakan pendatang. Namun berdasarkan cerita tutur sesepuh Medokan Semampir, dua buaya itu adalah binatang peliharaan mbah Putri. Kedua buaya itu merupakan sepasang dan diyakini sebagai pasangan raja dan ratu. Buayanya juga bukan buaya sembarangan karena itu jenis buaya putih.
Makam
dengan ukuran 4x5 meter itu dipagari dengan pagar bambu sedang cungkupnya
terbuat dari genting tanah. Buat peziarah yang berniat ziarah ke makam mbah
putri tinggal mengikuti jalan medokan semampir indah, ancer-ancernya SMKN
KESEHATAN, RS Gotong Royong, SMAN 20 Surabaya ke timur sampai di perumahan
medokan semampir Indah sebelah kiri jalan, ada rumah mewah dan dibelahnya ada
tegalan pohon pisang dan terlihat makam dari bambu.